Sabtu, 11 Juni 2011

MUHASABAH

Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.


Alhamdulillaahi robbil 'alamin, maa yakunun najwa tsalatsatin illaa warobi'ahum, walaa khomsatin illaa wasaadisuhum, walaa adzna dzalika illaa afrotillahi wama'ahum.
Asyhadu anlaa ilaaha illahu wahdahu laasyariikalah, wa anna muhammadan 'abduhu warosuluh. Sholawatullahu wasalamuhu 'alaika ya rosulallah. Wama kanallahu wa ayyu'adz-dzaabahum wa anta fiihim, wamaa kaanallahu mu'adz-dzabahum wahum yastaghfirun.
Wamin qoulihi azza wajalla, ayatum bayyinaat...
A'udzuu billaahi minasy-syaitonir-rojiim, bismillahir rohmaanir rohiim..yaa ayyuhaal ladziina amanuut taqullaaha wantandhur nafsun maa qoddamat lighoddaa, wattaquullaah, innallaha khobirun bimaa ta'maluun...
Ihwah fillaah...tidak ada yg mempertemukan kita di tempat ini, kecuali inayah dari allah dan keimanan yg ada pada diri kita, keimanan yg merupakan hidayah dari allah s.w.t yg tidak dapat kita usahakan berupa usaha2 duniawi, tp hanya bisa di capai oleh orang2 yg senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya. Semakin banyak berusaha mendekatkan diri kepada allah, maka Allah akan semakin menambahkan kepada kita hidayah-Nya. Dan Allah memerintahkan kepada kita, supaya kita senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui rasa takut dan salah serta cinta kepada-Nya. Dengan mengunakan fasilitas yg telah Allah berikan kepada kita, berupa membaca alam yg sudah lalu, yang sedang berlangsung, dan meneropong masa mendatang, " WANTANDHUR NAFSUN MAA QODDAMAT LIGHODDAA..."
(hendaklah semua jiwa yg ada meneropong masa lalu untuk meningkatkan amal di masa mendatang...)
" WAMAA TADRII NAFSUN MAADZAA TAKSIBU GHODDAA, WAMAA TADRII NAFSUN BIAYYI ALFIN TAMUUT...".
( tidak seorangpun tau apa yg akan kita lakukan besok, dan tidak akan ada yang tau kapan kita akan mati ).
Tidak seorangpun tau di antara kita, entah berapa hari lagi, berapa jam lagi, berapa minggu lagi usia kita di dunia ini. Sedangkan yang telah Allah berikan kepada kita usia yang begitu lama, Mungkin ada yang sudah berumur 20, 30, 40, bahkan lebih yang sudah di rasakan oleh kita semua, sungguh banyak waktu2 yang telah kita lalaikan.
Padahal waktu tersebut merupakan amanat dari Allah s.w.t. Sungguh banyak kita lalai terhadap amanat dari Allah berupa usia ini, padahal semuanya sadar bahwa mati akan datang dengan secara tiba2, namun di samping taunya mati akan datang tanpa memberi tau sebelumnya, tapi anehnya manusia masih tetap lalai terhadap peringatan2 dari Allah s.w.t. Oleh karena itu kalau kita perhatikan di dalam surat Al-Mulk, Allah berfirman :
" ALLADZI KHOLAQOL MAUTAA WALKHAYAATA ..."
Allah yang menjadikan mati dan hidup, Allah tidak berfirman Allah yang menjadikan hidup dan mati, tetapi... " ALLADZII KHOLAQOL MAUTAA WALKHAYAATA.." mati dan hidup.
Betapapun manusia tau mati akan datang tapi anehnya kehidupannya tidak tau mati akan datang. Oleh karena itu Allah dahulukan kalimat mati kemudian baru di sebut kalimat hidup.
Dalam ayat yang lain di sebutkan :
TSUMMA INNAKUK BA'DA DZAALIKA LAMAYYIITUUN...
( selanjutnya kamu setelah hidup itu sungguh akan menjadi orang yang mati )
Ayat menggunakan kalimat " INNAKUM " sesungguhnya, " LA " pakai sungguh dua kali, kemudian " MAYYITUUN " merupakan kata sifat yang menunjukkan makna yang terkandung didalam ayat tersebut seakan-akan ayat ini di tunjukkan kepada orang yang tidak percaya akan mati, padahal semua manusia tau bahwa mati akan datang. Namun karna kehidupannya membuktikan bahwa manusia banyak yg tidak percaya pada mati maka Allah firmankan " TSUMMA INNAKUM BA'DA DZALIKA LAMAYYITUUN ".
Sebagai buktinya orang yg tidak percaya pada mati, di saat kita dalam keadaan sehat, seakan-akan kesehatan itu milik kita dan hasil usaha kita. Padahal tidak sedikit orang2 sakit yang kita ketaui, tapi tidak pernah terketuk pintu hati kita dengan orang yang dalam keadaan sakit, dan anehnya biasa2 saja.
Allah s.w.t dalam hadits qudsi berfirman :
" kenapa kalian tidak menjenguk Aku? " ( kata Allah).
Maka hamba bertanya, " Bagaimana menjenguk Engkau ya Allah, sedangkan Engkau robbul 'alamiin ".
Allah berfirman " Bukankah kau tau disana ada orang sakit, tetapi engkau biarkan, tidak kau jenguk mereka, padahal kalau kau jenguk mereka tentunya engkau menemukan Aku di sana ".
Kemudian : " Kenapa kalian membiarkan diri kamu tidak mau memberi minum kepada-Ku". (kata Allah).
Hamba berkata: " Apa yang harus aku lakukan memberi minum kepada Engkau, sedangkan Engkau robbul 'alamiin ".
Allah s.w.t berfirman : " Bukankah disana ada orang kehausan kau biarkan, bukankah disana ada orang yang miskin kau biarkan dalam kelaparan, bukankah disana ada orang yang bodoh kau biarkan dalam kebodohan, bukankah di sana ada orang yang maksiat kau biarkan dalam keadaan kemaksiatan, seakan-akan kau sudah merasa hebat, sudah merasa bangga, sudah merasa takwa karna tidak ikut bermaksiat, padahah adanya orang2 yang maksiat merupakan lapangan kerja dari Allah s.w.t bagi kita, supaya kita tidak tinggal diam.
Di situlah barang kali di tekankan dalam surat Al-Baqoroh ayat 78 Allah menekankan :
" WAMINHUM UMMIYYUUNA LAA YA'LAMUUNAL KITAABA ILLA AMANIYYA WAINHUM ILLAA YADHUNNUUN ".
Diantara mereka ada orang yang menganggap dirinya orang yang sudah takwa, sudah sholeh, padahal tidak tau Al-qur'an kecuali hanya bacaan belaka, bacaan hurufnya, bacaan kalimatnya, Namun " ILLAA AMANIYYA WAINHUM ILLA YADHUNNUUN " mereka itu hanya semata-mata merasa berprasangka saja.
Mereka berprasangka, ngaku sudah ahli sholat, suka shoum, suka baca Al-qur'an, ngaku orang sholeh. Tp mana buktinya kesholehannya kalau masih membiarkan orang2 dalam keadaan maksiat. Dimana-mana kita terus menyaksikan tersebarnya kemaksiatan, anehnya bukannya kita perbaiki mereka, malah terkadang kita nikmati melihat orang yang maksiat, bukankah itu merupakan penghianatan kepada anggota yang ada pada diri kita.
Ihwah fillah...kita diberi oleh Allah mata, supaya untuk membaca ayat2 Allah, baik ayat "Qouliyah" maupun ayat "Kauniyah".
Ayat Qouliyah adalah Al-qur'an untuk kita kaji, tp anehnya di saat kita membaca Al-qur'an baru saja beberapa ayat, sudah teringat kesibukan kesana kemari, tp kalau membaca koran, sudah selesai satu bab, penasaran dengan bab lain, sudah selesai satu halaman, terkadang penasaran dengan halaman lain. Bukankah itu penghianatan kita terhadap mata kita yang telah Allah amanatkan kepada kita.
Ayat Kauniyah adalah alam sekitar kita. Disaat kita membaca ayat2 Kauniyah di sekitar alam kita, dimana kita saksikan banyak orang yang maksiat. Maksiat dengan membuka auratnya, namun itu kita biarkan, bahkan kita nikmati melihatnya. Padahal kalau ada seorang perempuan membuka auratnya,dan di nimati oleh orang yang melihatnya, 100 orang melihat aurat dia, maka 100 orang itu berdosa, dan dosa yang 100 orang itu juga di terima oleh orang yang membuka auratnya, namun anehnya kita biarkan, bahkan di nikmati melihatnya. Bukankan itu merupakan penghianatan. Sungguh banyak yang diri kita lakukan hianat, dan itulah yang di sebut dengan dholim kepada dirinya.
" WAMAA LIDH-DHOLIMIINA MIN ANSHOOR ".
"tidak ada penolong bagi orang yang dholim"
Di dalam surat Ali Imron, yang sering dibacakan oleh kaum mu'minin dengan penuh rasa berdosa pada Allah...
" ROBBANAA INNAKA MAN TUDKHILIN NAARO FAQOD AKHZAITAH, WAMAA LIDH-DHOLIMIINA MIN ANSHOOR ".
" Ya allah sesungguhnya orang yang Kau masukan keneraka telah Engkau hinakan dia, dan tidak mungkin ada yang menolongnya ".
Saudaranya, ayahnya ibunya, tidak mungkin menolongnya. Bahkan disaat satu keluarga, ayahnya ahli surga, anaknya ahli neraka. Ayahnya nanti di akhirat akan mencemoohkan ananaknnya yang ada di neraka. seperti yang tercantum di dalam surat 43 ayat 67 Allah berfirman :
" AL AKHILLAA YAUMAIDZIIN BA'DLOHUM LIBA'DLI 'ADUWWUN ILLAAL MUTTAQIIN ".
Orang2 yang di cintai dan di senangi di dunia semuanya menjadi musuh, kecuali orang2 yang bertaqwa.
Ikhwah fillah...kita lihat bahwa di antara saudara kita, masih banyak perempuan2 yang masih membuka auratnya, itu akan menjadi musuh, apakah kita rela memusuhi mereka. atau kita yang akan menjadi musuh mereka. kalau diantara saudara kita ada yang lebih sholeh, sementara kita yang tidak sholeh akan di musuhi nanti di akhirat.
Orang2 surga memusuhi bukan karena kesal, benci, akan tetapi karena merupakan hiburan yang Allah berikan kepada ahli syurga untuk mencemoohkan orang2 yang di neraka. Biarpun yang di cemoohkan itu adiknya, saudaranya, ibunya ataupun ayahnya.
Ihwah fillah...mungkin diantara ada ibunya atau saudaranya yg masih membuka aurat, nanti itu akan menjadi musuh buat kita, dan kalau kita tidak memperpaiki ibu atau saudara kita itu, kita sendiri akan terbawa kesana, menjadi orang2 yang dimusuhi oleh ahli surga karna tidak melakukan amar ma'ruf nahi munkar.
Ihwah fillah...terkadang orang berkata : " Bagaimana saya bisa memerintahkan pada orang lain untuk berbuat baik, sedangkan saya sendiri masih begini? ".
Jawabannya tidak akan baik diri kita kalau tidak memperbaiki orang lain.
Sebab di dalam surat At-Tahriim ayat 6 jelas sekali...
" YAA AYYUHAAL LADZIINA AMANUU QUU ANFUSAKUM WA AHLIKUM NAAROO..."
(wahai orang2 yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka).
Kalimatnya " ANFUSAKUM WA AHLIKUM " dirimu dan keluargamu, bukan " DIRIMU KEMUDIAN KELUARGAMU ", tp " DIRIMU DAN KELUARGAMU ". Kalimat tersebut merupakan bukti bahwa memperbaiki orang lain sama hukumnya dengan memperbaiki diri sendiri pada saat yang sama.
Kalau kita tidak memperbaiki orang lain betapa beratnya hukuman di hadapan Allah s.w.t, sebab nanti akan di tanya kita oleh Allah s.w.t.
Makanya sebelum kita di tanyakan di akhirat bertanyalah kita kepada diri kita sendiri sekarang, " KHAASIBU ANFUSAKUM QOBLA ANTUKHASABU "
Hisablah dirimu sebelum kamu di hisab nanti (di akhirat).
Ihwah fillah...sungguh banyak bacaan kita dalam kehidupan sehari-hari ini, namun kebanyakannya manusia itu dalam keadaan lupa, lupa akan khisaban ini, dan lupa akan amanat dari Allah s.w.t. Dan orang2 yg lupa nanti akan mendengar ungkapan dari Allah s.w.t, sebagaimana tercantum dalam surat Qof ayat 22 :
" LAQOD KUNTA FII GHOFLATIN MIN HADZAA, FAKASYAFNAA 'ANKA GHITHOAKA FABASHORUKAL YAUMA KHADIID ".
Sungguh engkau dulu selalu melupakan kepada apa yang Kami janjikan di masa dahulu, inilah yang Kami janjikan di masa dahulu, sekarang sudah terbukti (kata Allah), engkau berada di tempat khisaban, engkau berada di tempat hukuman, engkau berada di tempat pengadilan. Apakah tempat engkau adalah yang baik ataukah yang jelek?, dan kau tau betul, bahwa matamu begitu tajam, bisa melihat semua perbuatan2 yang telah kau lakukan di masa dahulu, tak ada satu menitpun yang terlepas dari diri kita. nanti di akhirat akan terlihat semua perbuatan kita. Kemudian setelah itu di katakan :
" LAQOD KUNTA FII GHOFLATIN MIN HADZAA "
(Kau selalu melupakan kejadian ini)
" FAKASYAFNAA 'ANKA GHITHOAKA FABASHORUKAL YAUMA KHADIID ".
(dan kami buka tabirmu, kami buka khijabmu, sehingga engkau bisa melihat semua perbuatan yang telah kau lakukan tanpa ada tersembunyi sedikitpun, terlihat semuanya).
Pada waktu yang sekejap mungkin bisa terlihat semua perbuatan kita dari sejak lahir sampai mati akan terlihat.
Ihwah fillah...setelah itu di berikan kitab kepadanya, dan di katakan :
" IQRO' KITAABAKA KAFAA BINAFSIKAL YAUMA 'ALAIKAL KHAASIBAA ".
Coba baca kitabmu, kalimat baca disini bukan Allah tidak tau apa yang ada pada isi kitab tersebut, tetapi supaya terasa betul oleh orang yang membaca, ternya memang sedemikian banyak kelakuan yang tidak sesuai dengan aturan2 Allah s.w.t, itu yang dimaksud " IQRO' KITAABAK ".
Sebagaimana seseorang yang sedang berbuat dosa ada catatan setiap hari, laporan kehidupan sehari2, kemudian di suruh membacakan di hadapan orang banyak, tentu besar rasa malunya pada saat itu. Demikian juga manusia, demikian juga kita, nanti akan di perintahkan untuk membaca amal catatan kita, yang akan di saksikan oleh semua mahluk, bukan cuma yang 5 miliar yang menyaksikan, tapi jauh lebih banyak, sebab dari adam sampai manusia terakhir nanti.
Ihwah fillah...dapat kita bayangkan betapa sedihnya di saat melihat catatan amal kita yang penuh dengan kelalaian kepada aturan2 Allah. Dan orang yg menerima catatannya akan menyatakan kesedihannya dan penyesalannya.
" WA AMMA MAN UUTIYA KITAABAHU BISYIMAALIH, FAYAQUULU YAA LAITANI LAM UUTIYA KITAABIYAH, WALAM ADRI MAA KHISAABIYAH. YALAITAHAA KAANATIL QOODLIYAH. MAA AGHNA 'ANNII MAALIYAH. HALAKA 'ANNII SULTHOONIYAH. KHUDZUU FAGHULLUUH. TSUMMAL JAKHIIMA SHOLLUUH ".
Orang2 yang menerima amal catatan di kirinya, dia berkata " FAYAQUULU YALAITANI LAM UUTIYA KITAABIYAH " Aduhai sekiranya aku tidak menerima catatan begini.
Terkadang orang ahli neraka berkata : sungguh aku lebih celaka di saat aku menerima amal catatan (Karena malunya oleh seluruh mahluk allah) lebih celaka di bandingkan langsung di masukkan ke neraka. Demikian kata2nya.
Padahal kalau sudah masuk neraka lebih berat lagi, tapi karna sewaktu menerima amal catatan begitu beratnya merasa malu, merasa terbayang semua kehidupannya yang sudah lalu, dan terlihat semua kehidupannya.
Karena ( FABASHORUKAL YAUMA KHADIID ) matamu lebih tajam. Bukan mata di dunia, tapi mata di akhirat, berbeda semuanya itu kehidupan akhirat dengan kehidupan dunia.
Lalu dia berkata (WALAM ADRI MAA KHISAABIYAH) aku tidak tau apa yang akan kutemukan khisabku pada buku ini.
" YALAITAHAA KAANATIL QODLIYAH. MAA AGHNAA 'ANNII MAALIYAH. HALAKA 'ANNI SULTHOONIYAH "
Ternyata semua yang aku banggakan di dunia berupa harta,jabatan,ketampanan,kecantikan,kelengkapan dalam badan, ternyata sama sekali tidak ada yang mendukung aku, tidak ada yg dapat memberi manfaat kepadaku semua itu.
" HALAKA 'ANNI SULTHOONIYAH ". Sungguh semua kemampuanku hancur, terputus. tidak ada sama sekali yang di lihatnya di akhirat satupun manfaat kecuali amal soleh.
Lalu di katakan kepada malaikat yg bertugas : " KHUDZUU " (ambil semuanya itu) " FAGHULLUUH " (borgol semuanya itu) "TSUMMAL JAKHIIMA SHOLLUUH" (masukkan semuanya ke neraka jakhim)
Ihwah fillah...Neraka jakhim itu di mana makanan dan minuman2nya seperti yg tercantum dalam hadits :
Bahwa minuman dan makanan di neraka berupa pohon zaqum, berupa buah ghislin, yang apa bila percikan airnya menetes ke dunia niscaya semua makanan di dunia tidak bisa dimakan lagi Kalau setetes saja jatuh kedunia, kemuka bumi ini karena busuknya itu banyak mengandung racunnya.
Di neraka bukan lagi kena makanan, tapi memang itu makanan dan minumannya yang bisa menghancurkan semua badan kita. dan kulit kita bisa terkelupas semuanya.
Namun di saat kulitnya terkelupas semua dan terasa sakitnya, Allah ganti dengan kulit yang baru, terkelupas lagi, Allah ganti lagi dengan yang baru, terkelupas lagi, teruuus begitu.
Ihwah fillah...itulah adzab bagi kehidupan orang2 yang maksiat seperti kita ini yg tidak pernah merasa diri kita maksiat, padahal dosa yang paling besar, sebagaimana dikatakan Ibnu Mas'ut yaitu dosa yang di anggap tidak dosa. Di saat kita tidak merasa berdosa, sampai mencucurkan air mata saja susah, karena tidak merasa berdosa. Itulah dosa yg besar.
Sering dapat kita rasakan, sungguh keras hati kita, kalau tidak dapat petunjuk dari Allah sungguh hati kita akan makin mengeras. Makanya..mari kita mohon pada Allah untuk di lunakkan hati kita, mudah mencucurkan air mata di saat mendengar peringatan2 dari Allah.
Abu Bakar yang merupakan satun2nya sahabat nabi yg menemani nabi di goa khur, setiap membaca Al-qur'an mencucurkan air mata..tetapi kita bukan hanya membaca, sudah di ingatkan, di resapi, di dalami juga masih susah, inilah membuktikan bahwa air mata susah keluar karna dosa menutupi kita.
Ihwah fillah....kemudian di saat kita tidak mampu menghayatai al-qur'an seperti abu bakar, umar, ali, dan sahabat2 yang lainnya, para sahabat yang terdekat kepada Allah yang mudah mencucurkan air mata,sedang kita tidak bisa, Maka tangisilah karna tidak bisa menangis.
Rosulullah s.a.w bersabda :
IBKUU, FAINLAM TABKUU FATABAKAAHU.
" menangislah kamu...apa bila tidak bisa menangis, maka tangisilah dirimu karna tidak bisa menangis ".
Ini bukan tangisan hati saja, tapi tangisan segala2nya.
Ada sebuah hadits yg di terangkan di dalam kitab riyadlus solihin..
Ada dua tetesan air yg Allah cintai, tidak ada yang Allah cintai melebihi dua tetesan air itu.
1. Tetesan airmata karna takut kepada Allah.
2. Tetesan darah yang di gunakan jihad fi sabilillah..
Ihwah fillah...demikianlah rentetan kata dari saya,,bila ada kebenaran memang itu semata-mata fadlol dari Allah,,dan apa bila terjadi kesalahan itu karna kebodohan saya..semua kembali kepada Allah yang maha benar..

Wal afwuu minkum tsummassalamu 'alaikum warohmatullah wabarokatuh.

Sabtu, 04 Juni 2011

kamdowo: HAL-HAL YANG PERLU DIUPAYAKAN DALAM MENIKAH

kamdowo: HAL-HAL YANG PERLU DIUPAYAKAN DALAM MENIKAH: "** MENCARI PASANGAN YG SEIMBANG (KAFA'AH) Dalam hal kafa'ah ini nabi s.a.w bersabda yg artinya: 'Menikah itu seperti (menjadi) budak, ma..."